Laman

Kamis, 29 Mei 2025

AnugrahNya yang ajaib (315), DBR

Jakarta. 29 Mei 2025.

*ini adalah doa syafaat untuk menuntun orang dalam perjalanan di dunia roh, setelah nyawanya lepas dari tubuhnya. Seperti nenek buyut saya yang meninggal (oma dari mami saya dan kemudian bangkit kembali), dia dalam kebingung-an dalam perjalanan ke titik akhirnya. Jadi ada sedikit jeda antara orang yang baru dipanggil pulang sampai kepada garis akhirnya.
Dalam jeda yang sedikit itulah, maka para pendoa berdoa untuk menuntun mereka agar mereka dapat sampai ke Sorga Tuhan yang mulia*

Di pagi hari ini saya mendapat permohonan doa untuk orang berpulang, yaitu ibu DBR. Sedangkan List orang berpulang yang harus saya doakan juga agak banyak hari ini, jadi saya harus mencicil doanya. Juga saya harus renungan pagi dan akan ada ibadah raya kenaikan Tuhan Yesus. Jadi memang saya sangat full banget.

Beberapa hari sebelumnya, saya melihat wa group pendoa … tentang permohonan doa untuk sakitnya.
Saya bertanya kepada Tuhan, apakah Tuhan mau mengambilnya?
Dan Tuhan menjawabnya dengan: “Iya”, tapi saya lupa kelanjutannya … karena saya tidak mencatat/merekamnya.

Dan pagi hari ini, saya mendengar dia berteriak-teriak … dia sambil menangis.
DBR: bu … tolong bu … 
Saya katakan: Ibu, ibu kan baru berpulang … nanti dulu. saya mau mendoakan orang-orang yang berpulang dari beberapa hari sebelumnya dan yang belum dikubur, jadi saya mengejar penguburannya. Jadi saya doakan dulu. 

Tapi karena dia berteriak-teriak terus, dan Tuhan memperlihatkan dia lagi di bawah. dia seorang pendeta yang bersemangat dalam berkhotbah, tapi dia saat ini berada di bawah, tempat yang mengerikan (kertak gigi) lagi menangis dan Tuhan memandang kepadanya dan juga memandang kepada saya yang sedang berdoa untuk jiwa-jiwa yang berpulang yang banyak banget. 

pikiran saya jadi terbagi dua. Sedang mendoakan orang2 berpulang … sambil penglihatan saya tertuju kepada ibu ini yang sedang menangis ketakutan … sebenarnya setelah mendoakan jiwa-jiwa yang berpulang, maka saya akan langsung renungan pagi, karena akan ibadah kenaikan Tuhan Yesus. Jadi pagi ini saya memang sangat full banget.

Saya wa ibu gembala saya, ibu YS … saya katakan dia sedang menangis. Dan memang hari ini semua orang sedang sibuk karena mau ibadah kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga. 
jadi setelah selesai berdoa untuk setengah dari jiwa-jiwa yang berpulang, saya mau mendoakannya. Karena Tuhan telah memberi perhatian kepadanya. 
Ketika saya datang ke tempat yang mengerikan ini dia langsung berteriak-teriak …
DBR: Bu bu bu … oh tolong saya bu … tolong saya bu. Saya sudah sangat ketakutan, sangat ketakutan di sini. Saya tidak menyangka saya ada di tempat ini, tempat yang sangat mengerikan ini. Saya seorang hamba Tuhan yang menyuarakan suara Tuhan buat para jemaat tapi saya ada ditempat yang mengerikan ini. saya sungguh tidak percaya, saya sungguh takut bu 

Saya: Ya Ibu ya sebagai seorang hamba Tuhan, ibu harus membersihkan diri ibu sendiri. Ibu mengajar orang tapi Ibu juga harus diajar, sehingga Ibu bersih. kalau tidak Ibu berada tempat ini. ya itu sebabnya Tuhan mengatakan bahwa firman Tuhan itu bagai pedang bermata dua yang menikamkan keluar menikam ke dalam. itu artinya kalau kita berkhotbah, memberitahukan tentang kebenaran firman Tuhan, Kita juga harus melakukannya ya bu. mengampuni orang lain, berbuat kasih, tidak mengingat kesalahan orang dan harus lembut hati. supaya Tuhan bisa mengajar kita. kalau tidak, kita akan pasti sampai di tempat yang mengerikan ini. 

DBR: Oh Tuhan Yesus ampuni saya, ampuni saya. saya masih bisa minta ampun kan ya bu?
Saya: Oh masih … masih … silakan. selama Ibu bisa melihat saya, Ibu minta ampun saja ya. karena Ibu juga hamba Tuhan. pasti Tuhan juga mengasihi ibu ya … 
Dan saya meminta persetujuan Bapa: ya Bapa ya …?
Berfirmanlah Tuhan: 
“ya anakKu, Aku sangat mengasihinya. bawalah dia supaya hatinya tenang. Biar dia dibersihkan dari semua sampah-sampah dalam hidupnya.” 

Yeeee Bapa … baik banget, terima kasih ya Bapa. 
Berfirmanlah Tuhan:
“Aku melihat air matanya dan jertitannya. Aku melihat kesungguhan hatinya dan ketulusannya. karena itu bawalah dia supaya dia menjadi lega. dialah hambaKu yang sangat Aku kasihi.” 

Yeee Bapa, Terima kasih ya … baik banget Bapa … Terima kasih 
kemudian saya memeluk kaki Tuhan Yesus. karena saya merasa Tuhan baik banget dan semua orang Sorga menyaksikan ini semua. seperti orang di balkon yang melihat pertandingan di bawah dengan jelasnya sekali.
Dan saya katakan kepada Ibu DBR: ibu DBR, mengucap syukur sama Tuhan Yesus. Karena Tuhan Yesus mau menyelamatkan Ibu DBR. 
DBR: Oh Ibu … benarkah Ibu? benarkah Ibu? 
Dan pada saat ini, saya langsung melihat wajah ibu gembala saya ibu YS. Karena memang dia juga bergumul mendoakan ibu DBR.

Waktu penglihatan tentang ibu gembala saya, ibu YS … ternyata dia juga melihat hal yang sama ..
DBR: Oh ya … Ibu YS, Ibu YS ya 
Saya: Ya Ibu DBR berTerima kasih dulu sama Tuhan Yesus, kan Tuhan mau menyelamatkan ibu DBR.
DBR: terima kasih, terima kasih Tuhan Yesus, terima kasih 
Dan saya memanggil Kuda Sembrani: Kuda Sembrani …
Kuda Sembrani: Ya hamba Tuhan, saya ada di sampingmu.
Saya: tolong dibawa ibu DBR ke Sorga Tuhan untuk pembersihan 
Kuda Sembrani: baik hamba Tuhan.
Saya: ibu DBR, silakan naik ke kuda Sembrani supaya ibu dibawa dari sini

Ketika proses untuk naik ke Kuda Sembrani ini, saya melihat roh jahatnya mulai berdatangan. 
Roh jahat: Loh … kenapa orang suci itu ya? kok dia seperti mau pergi dari sini ya? 
Roh jahat: Oh ya ampun … kita telat ya. seharusnya kita mau mencicipi sedikit darahnya, supaya kita juga bersukacita karena darah orang suci itu. 
Roh jahat: Itu artinya dia dilindungi oleh Tuhan Allah. Mari kita masuk saja. kita menanti yang lainnya yang segera datang banyak dan kita bisa bersukacita 
Roh jahat: Iya tapi tidak sama dengan darah orang suci itu ya. Oh Tuhan Allah sangat mengasihi manusia ciptaanNya serupa dan segambarNya. apalagi hambaNya Ya … Tuhan Allah sangat luar biasa. Sudah! Mari kita masuk ke dalam. 

Ibu DBR dibawa Kuda Sembrani ke sungai berapi Tuhan. ketika sampai ibu DBR kaget. 
DBR: ini … ini api! saya bukan di neraka kan ya? saya bukan di neraka? 
Saya: bukan ibu DBR … 
DBR: Oh Ibu lagi? 
Saya: iya saya di sini. kan saya mendoakan ibu DBR sama bu YS juga. Silahkan ibu DBR masuk ke sungai berapinya 
DBR: Tapi bu … ini api semua loh bu 
Saya: ibu DBR pernah berkhotbah kan tentang Roh Kudus? api yang dahsyat tapi tidak menghanguskan? 
DBR: Oh ya ya ….
Saya: inilah api Tuhan yang menggelora tapi tidak menghanguskan 
DBR: Tapi melihat … melihat penampakannya … saya takut sekali ya bu 

Saya: Tidak apa-apa, mari saya minta tolong sama Malaikat ya …
Dan saya berkata kepada Malaikat: Malaikat, tolong antar ibu DBR masuk ke sungai berapi Tuhan 
Malaikat: siap hamba Tuhan, laksanakan!
Dan kemudian ibu DBR memandang saya dengan melongo: Oh … Ibu me … menyuruh Malaikat? 
Saya: Bukan menyuruh ibu, tapi saya minta tolong ya, begitu … silakan 
Lalu Malaikatnya mendekati ibu DBR, ibu DBR terperangah melihat Malaikatnya yang pandangannya tajam, putih bersih … bersinar. lalu kemudian dia berjalan untuk masuk ke sungai berapi Tuhan sambil memandang kepada saya 

Lalu saya mendekatinya: silahkan 
lalu saya mendekati, menemani dia sampai di pinggir sungai berapi ini, dan bahkan kaki saya masuk sedikit kedalam sungai berapi Tuhan ini. 
*saya pernah masuk ke dalam sungai berapi Tuhan untuk dibersihkan pada doa pagi saya. 
Baca di situs ini: Sungai berapi Tuhan
https://kesaksianpewahyuan.blogspot.com/2024/09/sungai-berapi-tuhan.html

ketika dia melihat saya ada di pinggir sekali dekat sekali dengan sungai berapi ini, maka dia menjadi berani dan dia masuk ke sungai berapi Tuhan … Haleluyah 
Saya berdoa: Bapa diberikan jubah putih …
Berfirmanlah Tuhan:
“Ya anakKu, Aku sangat mengasihimu. tentu Aku mau memberikan jubah putih kepada hambaKu yang sangat Aku kasihi.” 

Dalam nama Tuhan Yesus, biar dibersihkan semua sampah-sampah dalam hidupnya … Haleluyah 
Dan saya bertanya kepada Malaikat: Malaikat, sudah selesai kah? 
Malaikat: ya hamba Tuhan, silahkan
Saya berkata kepadanya: ya Ibu DBR, sudah selesai dibersihkan di sungai berapi Tuhan, mari naik dari sungai. Ibu telah diberikan jubah putih. kita akan menghadap Tuhan Allah Yahushua Hamashia
Kemudian sungainya membawa ibu DBR ke pinggir dan dia kaget 
DBR: Oh sungainya juga mendengar kata-kata ibu ya, Oh … Ibu ini orang yang sangat sederhana banget ya. tapi kok semua orang mendengarkan ya, semua makhluk. saya katakan makhluk ya karena semuanya mendengarkan apa yang Ibu katakan. 

Saya: Ya karena saya petugas ya Ibu di sini. petugas untuk membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan 
DBR: Tapi Ibu belum mati kan bu ya. kalau saya kan sudah mati bu, kalau ibu belum kan? 
Saya: eehh Belum, saya masih hidup ya. saya masih bergereja di GB (saya menyebut gereja saya) ya. saya kan ya di tempatnya Ibu YS (saya menyebut nama ibu gembala saya). 
DBR: Oh aduh sayang ya … saya … saya tidak berkesempatan untuk bercengkrama dengan ibu ya (sewaktu masih hidup)
Saya: Oh saya rasa kalau ibu bertemu saya di bumi … ibu akan beda (pendapat). karena apa yang terjadi … yang saya alami ini, tidak banyak orang yang mau menerimanya. Karena itu keanehan. 

DBR: Benar bu, ini seperti suatu keanehan … tapi sesuatu yang yang menyelamatkan jiwa manusia yang sangat tersesak ya bu 
Saya: benar sekali dan itu adalah inisiatif dari Tuhan Allah yang Maha Mulia Yesus Kristus. sehingga setiap manusia boleh diselamatkan dari cengkraman kuasa kegelapan. cukup sudah roh jahat menyiksa manusia. sekarang waktunya keselamatan dari Tuhan Allah, baik di bumi masih hidup, maupun telah berpulang dalam waktu yang sempit. Tuhan akan merebut manusia ciptaanNya serupa dan segambarNya dari kuasa kegelapan. 
DBR: Oh ibu … ibu luar biasa banget ya, Ibu seperti pengkhotbah ya bu 
Saya: Wah sayangnya bu … saya hanya pendoa, pendoa dalam ruangan yang tidak terlihat orang lain. 
DBR: Tapi imbasnya sangat luar biasa ya bu buat jiwa-jiwa yang seperti saya ini, yang sangat ngeri tadi bu ya. tapi puji Tuhan, saya ada di sini 

Saya: Ya silakan bu … Mari, kita selesai ngobrol-ngobrolnya ya. kita bertemu dengan Tuhan Allah ya. Tuhan Allah telah menunggu ibu 
DBR: Oh benarkah bu?
Saya: iya benar sekali, Tuhan Yesus telah menunggu ibu ya untuk masuk ke SorgaNya. 
DBR: Ya bu, ya bu, ya mari mari mari mari 
Ketika saya berkata mau bertemu dengan Tuhan Yesus, dia tidak terlalu gemetar seperti orang lain. Karena memang barangkali kehidupan ruhaninya lebih bagus daripada yang lain, dari hamba-hamba Tuhan yang lain. Maaf ya hamba-hamba Tuhan ya …  
(jiwa-jiwa Tuhan di Sorga, melihat segala sesuatunya dan juga berdoa bagi jiwa-jiwa yang berpulang)

Kami datang dan berlutut di hadapan Allah Bapa. 
Bapa, ini ibu DBR sudah berpulang datang bawah kakiMu. biarlah hatiMu bersukacita menerima hambaMu yang sangat Engkau kasihi. 
Berfirmanlah Tuhan:
“Ya anakKu, Aku sangat bersukacita melihat hambaKu yang baik hati, yang rendah hati datang ke SorgaKu. dan Aku mau menerimanya masuk ke SorgaKu yang mulia, sehingga dia boleh bersukacita dalam SorgaKu yang mulia.” 

Dan firmanNya kepada ibu DBR:
“HambaKu Aku sangat mengasihimu. biarlah semua jerih lelahmu di bumi, boleh engkau dapatkan sukacita di SorgaKu, karena engkau akan memandang kemuliaanKu Tuhan Allah yang telah engkau beritakan semasa engkau hidup di bumi. Aku sangat mengasihimu. berikan dia tempat!” 

Yeeeiiii …  Bapa … Terima kasih ya Bapa, Tuhan Yahushua Hamashia dan Allah Roh Kudus, saya bersyukur kepadaMu, Halleuyah.
Saya: ya ibu DBR, peluk kaki Tuhan, cium kaki Tuhan dengan penuh kasih sayang, berterima kasih buat kebaikan Tuhan Yesus.
kemudian Dia memeluk dan mencium kaki Tuhan.
DBR: Tuhan Yesus terima kasih ya. kakiMu yang mulia, kakiMu yang ajaib. 
karena dia melihat kakiNya ada bolongannya. 
DBR: Oh ibu … ibu sangat sederhana, sangat-sangat sederhana. tapi Ibu ada di hati Tuhan. Oh Ibu … oh ibu sangat luar biasa, saya tidak bisa bicara dengan kata-kata saya sebagai manusia … Oh Ibu 

Saya: Ya silakan ibu DBR ada Malaikat .. 
Dan saya berkata kepada Malaikat: Malaikat tolong antar ibu DBR ke tempatnya. 
DBR: Oh ibu …  ibu, dari tadi ibu berbicara kepada semua makhluk Sorgawi dan semuanya menuruti perintah ibu. Oh seorang manusia yang luar biasa, sangat-sangat dikasih Tuhan Allah 
Saya: Sekali lagi ya Ibu, saya petugas. saya pendoa. jadi semua harus dengerin saya. kalau nggak bagaimana? kan saya petugas ya … Ya silakan ibu 
Dan saya berkata kepada Malaikat: Malaikat … silakan 
Malaikat: baik hamba Tuhan, laksanakan!
DBR: oooh oh ajaib sekali ya … 
Saya: silahkan Ibu DBR. bersukacita dalam Sorga-Nya Tuhan 

Kemudian Sorga terbuka … ini seperti orang membuka pintu, dan langsung seperti mendapati suatu tempat yang lain … yang sangat indah … 
DBR: Ooooh mulianya, indahnya indahnya indahnya
Terima kasih ya Bapa, Tuhan Yahushua Hamashia dan Allah Roh Kudus, saya bersyukur kepadaMu
Dan saya katakan kepada jiwa-jiwa di Sorga Tuhan: berikan kemuliaan buat Tuhan Allah kita yang luarbiasa, Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah
(jiwa-jiwa Tuhan di Sorga, melihat segala sesuatunya dan juga berdoa bagi jiwa-jiwa yang berpulang)

Berfirmanlah Tuhan:
“AnakKu, hambaKu terima kasih. Engkau selalu bekerja keras membawa jiwa-jiwa datang kepadaKu.” 
ih Bapa, saya sih cuma berdoa ya … Bapa yang punya kuasa loh, jadi semuanya lah karya Bapa yang luar biasa. 
Berfirmanlah Tuhan:
“Tapi Aku perlu manusia untuk melaksanakan perintah-perintahKu dan melakukan keajaiban-keajaibanKu dan itulah engkau ya hambaKu. karena itu tetap kuduskan dirimu bersihkan jubahmu sehingga engkau bisa boleh membawa banyak jiwa-jiwa di bawah kakiKu. Aku sangat mengasihimu.” 

Terima kasih ya Bapa, Tuhan Yahushua Hamashia dan Allah Roh Kudus, saya bersyukur kepadaMu
Haleluyah, Haleluyah. Amin, Amin, Amin.

Ketika sudah selesai, saya mendengar dia berteriak …
DBR: ibu … Terima kasih ya
Saya melihat dia melongokkan kepalanya dari atas, karena saya masih ada di dekat sungai Tuhan. tapi dia sudah ada di Sorga Tuhan … bersama-sama dengan jiwa-jiwa Tuhan dan Saya tertawa, kemudian saya melambaikan tangan kepadanya. 
Saya: berterima kasih buat Tuhan Allah ya Ibu. 

Note. Sepertinya dia masuk dekat kota emas. Karena dari gerbang dia masuk itu terlihat diatas ... sebuah kota berkilau. Berkomentarlah salah satu orang Sorga … teman yang juga bergereja di GB semasa dia hidup di bumi.
Orang Sorga Balkon: Iye kak, deket kite nih.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar